Thursday, March 25, 2010

Cubit Tanpa Asmara

Terukirkan batu…pualam…
Berceritakan…burung terbang…
Seperti….aku melayang dalam sangkar
Sebatas rendah saja aku bertengger

Dahan kayu yang terpotong tanpa cabang
Di sana aku bersimpuh lelah
Tak bisa keluar dari jerembabnya fana
Terkekang tanpa daya…
Amarah pun seraya sirna tanpa seberkas kata

Begitu lenyaplah sudah yang bersemayam di hati…
Tanpa cinta lagi
Aku bernafas…
Tanpa hingar bingar dunia lagi
Aku…menatap lemas
Tanpa berkelana jauh
Aku mencari…
Tak tersisa sekedar puing saja
Haus akan isyarat cinta yang gersang…

Berapa kilo harus didaki tanpa tali…
Melewati tebing curam ditelan oleh panasnya mentari…
Seberapa aku harus percaya pada…bisik cinta…
Yang aku tahu hanya sekedar dusta…

Tak bisa ku lihat…bagian belakang dari kepalaku…
Tak bisa ku julurkan satu tangan untuk melingkar di perutku…
Kedua mataku tak bisa melirik yang ada di lain tempat…
Kecuali sebatas pandanganku…

Hanya yakinku padamu…
Hanya kepekaan dalam batinku…
Hanya rindang dan subur cinta…bersemayam
Tapi aku tak memilikinya lagi…
Lenyap sudah yang ku genggam
Menembus sangkar…
Sangkar ini…membentengiku…
Tak kan bisa kuraih lagi

Kemana Kesetiaanmu?

Dimana arti sebuah kesetiaanmu
Janjimu yang pernah kau ucap dulu
Sungguh ku tak menyangka
Kau hianati diriku

Aku adalah orang yang benar-benar menyayangimu
Mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Setelah kau tinggalkan ku sendiri
Yang bisa kulakukan hanyalah meratapinya

Tapi kini kusadar
Kau tak pantas untuk kau cintai
Kau begitu mengecewakanku
Begitu menyakitiku

Kan ku hapus semua kenangan kita

SHOBAT,.,,.,.,.,

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

aku merasa sebagai manusia yang paling berdosa

Tuhaaaan ! cobaan yang paling berat yang pernah ku terima adalah dengan diri-Mu menempatkan diriku pada posisi seperti ini...Jangan hukum aku untuk menangisi penderitaan ini terus-menerus berikanlah sedikit jeda untuk ku mengela nafas atau hanya untuk sekedar menyeka dia yang bercucuran di pelupuk mata ku...

ku lakukan segala cara untuk melupakan semuanya...mengingat namamu...menyebut namamu di setiap tarikan udara yang kau ciptakan dan itu makin membuatku tersiksa...
di setiap tengah lelap tidurku aku terbangun membasuh tubuh ini dengan air suci wudhumu, hanya ingin berbagi keluh kesah dunia dengan sujudku...

seperti sehelai kapas yang ringan...itu adalah impian ku...tak ada beban,,tak ada derita,,tak ada konflik kehidupan yang mendera...kehidupan yang sempurna bagiku' walaupun tak bergelimangan harta...
ku hanya ingin membuang semua beban fikiran ini ya Rabb..

Ayah-Ibu adalah orang yang ingin ku junjung tinggi di dalam hidup ini...menempatkan mereka pada tahta tertinggi setelah Diri-Mu dan Rasul-Mu...menyelimuti mereka dengan sutra Emas di malam-malam-Mu yang dingin...meniupkan seribu butir angin surga di tengah terik matahari-Mu...dan membalas semua kasih-budi yang mengalir sepanjang hidup ku...

Hal yang menyakitkan diriku ya Tuhan...
aku kehilangan kesempatan untuk melakukan itu semua...sebuah kenikmatan yang tiada tara telah kau ambil dalam sekejap dari kedua tanganku...

tangan ku mengadah di penuhi gelimang butir air mataku...aku tidak meminta untuk diriku Tuhan...aku meminta untuk keduanya...aku merasa sebagai manusia yang paling berdosa...

Tuesday, March 9, 2010

Kisah cinta yang baru di mulai harus ditelan rakusnya ketidakpercayaan hati

Tak sedikit waktu ku untuk mencintaimu
Membiaskan bahasa kalbu di atas luka cinta yang lama
Mencoba mendahului apa yang hati takutkan
Menghapus sepenggal kisah cinta yang dahulu

Beribu butiran cinta menusuk hati ku
Di saat hati mu berlabuh di dalam lautan cinta ku
Dua hati bercampur menjadi satu
Terbang tinggi melihat dunia cinta

Embun pagi tak seindah seperti hari yang lain
Sedikit tersenyum dan menetikan di rerumputan
Seakan tahu bahwa cerita cinta ini akan berakhir
Meninggalkan jejak indah di hati.

Terisak aku di sudut ruang yang kalut
Mencoba membangunkan mimpi yang ada
Mengerti bahwa inilah yang terjadi
Menerima kenyataan yang ada di hadapan
Kisah cinta yang baru di mulai harus ditelan rakusnya ketidakpercayaan hati

Perjalanan sepi yang harus ke tempuh
Kesendirian akan menemaniku meniti hari
Kuatkan lah hati.......
Cinta......